PT. AGRONUSA BERKAH PERSADA

Agrobusiness - Catering - Food Supply - Logistics

One-stop Solution for Commodities Trading, Catering and Food Supply

Eksport dan Import Jagung Indonesia

Neraca ekspor-impor jagung baik dilihat dari sisi volume maupun nilainya menunjukkan perkembangan yang cenderung negatif, artinya

lebih tinggi impor dari pada ekspornya. Kecenderungan ini disebabkan permintaan jagung yang tinggi seperti industri pakan ternak dan belum sepenuhnya dipenuhi oleh produksi jagung dalam negeri. Pada kondisi lima tahun terakhir 2011-2015 rata-rata neraca ekspor-impor yang negatif, artinya selama periode itu rata-rata terjadi defisit sebesar 2,91 juta ton atau senilai US$ 791 juta. Pada tahun 2016 sampai dengan Bulan Mei besarnya volume impor jagung 880 ribu ton sedangan volume ekspor sebesar 11 ribu ton, jadi terjadi defisit perdagangan sebesar 870 ribu ton, atau defisit sebesar 191 juta US$.


Kementerian Pertanian (Kementan) menerbitkan kebijakan pengendalian impor jagung. Kebijakan ini dimaksudkan untuk

mendorong gairah petani jagung sehingga produknya terserap ke pasar dan industri pakan ternak, memprioritaskan produk domestik untuk bahan baku industri pakan, menjaga stabilitas harga jagung dan pakan baik di tingkat petani maupun konsumen. Kebijakan tersebut dituangkan dalam Perrmentan 57 tahun 2015 tentang Pemasukan dan Pengeluaran Bahan Pakan Asal tumbuhan ke dan dari Wilayah Indonesia.


Hasil kebijakan ini adalah impor jagung Januari-September 2016 sebesar 1,02 juta ton, untuk untuk periode yang sama tahun 2015

sebesar 2,74 juta ton, atau menurun 62,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sehingga menghemat devisa sekitar 397,92 Ribu US$. Pada tahun 2016 program bantuan benih jagung unggul dan sarana lainnya seluas 1,5 juta hektar serta integrasi jagung di

perkebunan 750 ribu hektar dan sebagian besar sudah direalisasikan diyakini akan menggenjot produksi 2016, sehingga capaian produksi

tahun 2016 (ARAM II) sebesar 23,19 juta ton.












 <   1     2   >